Catatan Pemikiran dan Refleksi

Monday, January 04, 2010

Posted by dg situru' | Monday, January 04, 2010 | No comments
Rate' (pembacaan syair pujian pada Rasulullah SAW dan keluarganya) artinya membaca kisah atau syair-syair pujian terhadap Rasulullah SAW dan keluarganya dengan lagu dan irama tersendiri yang amat khas dan menyentuh hati. Rate' juga berawal dari kebiasaan masyarakat Gantarang Lalang Bata disaat memperingati hari besar Islam yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Cikoang – Takalar – rate’ merupakan bagian dari acara peringatan maulid (maudu lompoa), biasanya berlangsung sekitar dua jam. Rate’ secara umum merupakan tradisi Islam dalam kebudayaan Makassar. Daerah-daerah yang secara geografis atau geopolitik masuk dalam wilayah kekuasaan kerajaan Gowa mengenal rate’ ini. Walaupun setiap daerah berbeda dalam hal rangkaian-rangkaian acaranya.


Di Selayar rate’ memiliki rangkaian acara, antara lain adalah "ammasa" (membaca ayat-ayat dalam kitab suci Al-Qur'an), "barzanji" (puji-pujian kepada Allah Swt dan Historitas perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab) dan "karra' pandang" (acara ritual dimana pasangan muda mudi yang mengiris pandan saling berpantun untuk mencari jodoh). Ritual inilah yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Selayar sebagai salah satu dari bagian budaya Islam kuno pada setiap memperingati acara Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.

Makanan khas yang disajikan pada acara tersebut diatas pun bervariasi, misalnya "songkolo" (ketan yang dimasak lalu dimasukkan dalam wadah yang terbuat dari anyaman daun lontara, kemudian diberi potongan ayam goreng dan telur rebus) dan "susuru" (kue berbahan dasar ketan, gula aren dan telur yang kemudian digoreng lembab).

0 komentar:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter