Malam itu dalam sebuah show di stasiun televisi swasta, seorang pimpinan partai politik bicara mengenai dimensi politik. Bagi dia politik itu amat sangat luas maknanya. Jika seorang ibu rumah tangga misalnya, bicara mengenai harga BBM, minyak goreng yang langka, gas yang juga hilang di pasaran. Itu berarti bahwa ibu-ibu sedang bicara mengenai politik. Selama ini terbangun opini di masyarakat bahwa politik itu busuk, menjijikan, oportunis dan penuh dengan ambisi. Opini itu terbangun karena perilaku politik para elit partai memang korup, busuk dan menjijikan. Lihatlah kasus-kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rata-rata mereka yang dihukum adalah para politisi. Dalam kondisi demikian, politik lalu memperoleh stigma buruk. Karena buruk, orang menjadi apatis dan masa bodoh dengan politik. Bahkan pada tingkatan tertentu terjadi protes yang dilakukan dengan tidak memilih alias golongan putih (Golput). Pengertian Politik? Padahal politik tidak sehina yang di...
Catatan Pemikiran dan Refleksi