Catatan Pemikiran dan Refleksi

Monday, January 04, 2010

Posted by dg situru' | Monday, January 04, 2010 | No comments

"Saya Belanja Maka Saya Ada" demikian judul buku karya Haryanto Sudjatmiko. Buku ini mengulas persoalan belanja sebagai sebuah identitas dan cara hidup orang modern. Buku ini dibedah kemarin malam oleh penulisnya sendiri, Dr. Francis Wahono, Dr. Nicolas Waraow dan Grace Samboh di Bentara Budaya - Yogyakarta.

Sebenarnya sore itu antara ikut atau tidak, cuacanya memang nampak mendung. Ditambah tidak punya motor, ya jadilah semakin tidak nyaman. Akhirnya saya ke kost dan ketemu Andik, "Andik antar aku ke Bentara Budaya Yuk" ia awalnya agak berat. Tapi ku paksa dan akhirnya ia mau mengantar.


Belanja tidak lagi melihat aspek apakah butuh atau tidak. Oleh pasar konsumen dipaksa untuk membeli. Lewat iklan konsumen disihir seolah-olah ia sangat butuh. Konsumen tak punya pilihan lain kecuali membeli.

Belanja akhirnya menjadi identitas, tanda atau kode bahwa manusia itu ada, atau memiliki strata tertentu d dalam relasi sosialnya. Mungkin kita amat akrabengan istilah-istilah ini. "Hari gini, gak punya HP, Apa kata dunia".

Sehingga kalau filusuf Descartes mengatakan bahwa "saya berfikir, maka saya ada" sedangkan sekarang, "saya belanja maka saya ada". Itulah satu sisi gambaran kehidupan manusia modern yang mampu dilukiskan dengan baik oleh Jatmiko.

0 komentar:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter