Skip to main content

Politik itu M3

Ia masih nampak sangat muda, cantik dan tentu bersahaja. Ketika memasuki ruangannya siang itu ia tampak sibuk, ia membuka berkas-berkas untuk ditandatangani. Saya ditemani oleh pengurus PP IRM yang lain, juga dari PW IRM Jawa Tengah didampingi oleh pejabat pemrov diterima oleh Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si. – Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Saya memperkenalkan semua teman-teman yang ikut dan menyampaikan maksud kami beraudiensi. Sebagaimana dengan pejabat pemeritah lainnya, ia pun menyambut dan memberikan dua patah kalimat. Diantara yang saya tangkap dan amat menarik buatku dalah, cerita tentang politik. Bagi aktifis PDIP itu, baginya politik itu amat sederhana. “Banyaklah mendengar, kemudian diolah dan diambil keputusan” ungkapnya.


Saya setuju dengan ungkapan Ibu Rustriningsih. Seorang pemimpin politik dituntut untuk banyak mendengar. Kenapa harus mendengar? Saya kira berada dalam kehidupan politik berarti sedang hidup dalam kasak kusut infotainment. Setiap hari orang lalu lalang ingin bertemu. Setiap hari seorang politisi akan mendengar berbagai macam bisikan dari orang-orang. Tapi jangan pernah mendengar satu sumber saja. Dengarkan saja semuanya.

Setelah isu dan informasi didengar, maka seorang politisi harus bisa mengolah informasi yang ada. Analisis dan renungkan baik – baik. Proses secara jernih informasi itu. Sebab jika salah mengolah informasi, maka bisa fatal akibatnya.

Setelah melalui pertimbangan dan perkiraan yang matang, maka keputusan bisa diambil.

Comments

Popular posts from this blog

Pemamfaatan GIS dalam Dakwah Muhammadiyah

Dalam sebuah forum pengajian Ramadhan tahun 2010 yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah terlontar kegundahan banyak peserta. Apa pasalnya? Setiap periode, Muhammadiyah memprogramkan penyusunan peta dakwah, tapi tidak pernah bisa direalisasikan. Masalahnya bukan tidak bisa nyusun? Apalagi tidak punya sumberdaya. Problem utama saya kira ketidak jelasan fungsi manajemen dalam struktur PP Muhammadiyah yaitu, siapa yang bertugas dalam penyusunan peta dakwah itu. Di abad ini, dimana perkembangan teknologi yang sangat maju maka, mengandalkan peta dakwah konvensional sudah saatnya ditinggalkan. Salah satu teknologi pemetaan yang sangat efisien ialah bagaimana pemamfaatan sistem informasi geografis (SIG/GIS) dalam menyusun peta dakwah Muhammadiyah. Apa itu GIS dan kenapa Muhammadiyah harus memakai teknologi ini? GIS ialah sistem infomasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, informasinya tentang p...

Perubahan Sosial dan Dinamika Gerakan Mahasiswa

Pengantar Dalam sejarah perjalanan bangsa pasca kemerdekaan Indonesia, mahasiswa merupakan salah satu kekuatan pelopor di setiap perubahan. Tumbangnya Orde Lama tahun 1966, Peristiwa Lima Belas Januari (MALARI) tahun 1974, dan terakhir pada runtuhnya Orde baru tahun 1998 adalah tonggak sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia. Sepanjang itu pula mahasiswa telah berhasil mengambil peran yang signifikan dengan terus menggelorakan energi “perlawanan” dan bersikap kritis membela kebenaran dan keadilan. Keberadaan gerakan mahasiswa dalam konstelasi sosial politik di negeri ini tak bisa dipandang sebelah mata. Diakui atau tidak, keberadaan mereka menjadi salah satu kekuatan ekstraparlemen yang selalu dipertimbangkan oleh berbagai kelompok kepentingan (interest group) terutama pengambil kebijakan, yakni negara. Gerakan mahasiswa baik sebelum ataupun pasca tahun 1998 bagi saya tidak bisa dipisahkan dari ruang dan waktu dimana entitas mahasiswa itu hadir. Karena itu gerakan mahasiswa selalu ...

Strategi Pendampingan Kader IPM

Salah satu konsepsi penting yang dilahirkan dari Semiloka Kader tahun 2002 di Makassar ialah pendampingan. Konsep pendampingan dalam konstruksi semiloka kader Makassar merupakan satu bangunan dengan fasilitator. Dalam sistem perkaderan IPM disebut dengan pelatihan fasilitator dan pendampingan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia fasilitator diartikan sebagai orang yang menyediakan fasilitas. Dalam konteks pelatihan maka, fasilitator berfungsi melancarkan proses belajar, menyediakan informasi baru, dan memperkaya pengalaman peserta. Sementara pendampingan berarti menemani atau menyertai peserta dampingan dari dekat. Dalam konteks pemberdayaan pendampingan berarti pola dukungan. Bentuknya seperti dukungan personil, tenaga pendamping, relawan atau pihak lain yang memberikan penerangan, dukungan teknis, dan penyadaran. Sejak dirumuskan di Makassar tahun 2002 yang lalu, konsepsi pendampingan tidak pernah lagi dibicarakan. Padahal, konsepsi tersebut masih bersifat umum. Sehingga tidak bi...