Skip to main content

Malang

Malang bagi sebagian orang mungkin biasa-biasa saja. Ia hanyalah kota kecil dibagian utara Jawa Timur yang terkenal dengan temperatur udaranya yang dingin. Sebab malang memang berada pada ketinggian yang cukup tinggi dari permukaan laut.

Atau mungkin bagi pecandu bola, Malang hanyalah bagian dari fanatisme bola di negeri ini. Lewat Arema Malang, kota ini dikenal dalam jagad sepak bola nasional. Singo Edan merupakan salah satu tim terbaik di tanah air. Mungkin Singo Edan memang benar-benar ”Edan”. Ia memiliki supporter fanatik yang rela mengorbankan banyak hal demi tim kesayangannya. Inilah tim konsisten sepanjang sejarah sepak bola nasional kita.


Bagi mereka yang senang dengan gunung, panjat tebing dan adventure, maka Malang merupakan sisi terindah yang merupakan urat-urat dari kaki gunung Merbabu. Ia nampak kelihatan seperti orang parises yang urat-uratnya nampak kentara bergelombang dibagian kakinya. Dingin dan memang asyik sekaligus menantang.

Sementara bagi calon mahasiswa baru, Malang merupakan salah satu pilihan sekolah yang relatif memadai setelah Yogyakarta dan Bogor. Disana bertengger kampus-kampus bagus. Ada Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Malang dan kampus lainnya.

Suasana kotanya begitu damai. Bagi tempat belajar memang amat mendukung. Suasana kota yang tidak bising. Popohonan yang masih tegap seperti baris-berbaris menyusuri sisi-sisi jalan yang membuat hidung amat segar menghirup oksigen.

Tapi bagiku, Malang teramat istimewa. Ia bagai taman nirwana yang menghadirkan bunga-bunga dengan warna-warni yang indah. Walau ketika itu hanya ada satu warna. Ia teramat memikat dihatiku. Setiap kali ia mekar, ada sejuta harapan yang mengembang disana. Ia teramat cantik. Dan jujur, saya amat mencintainya, sehingga memetiknya pun rasaku tak sanggup. Saya tak kuasa, manakala disuatu waktu ia tak disiram yang menyebabkan ia layu.

Sakin sayangku pada bunga itu, saya tak pernah banyak bertanya soal bagaimana cara menyiram. Saya tak peduli apakah cara menyiramnya salah. Yang penting menyiram. Logiku tak jalan, manakala ia hadir. Ia sungguh bersahaja. Apa pun demi bunga itu kulakukan.

Aku rela menjemput dan mengantarnya. Tak peduli aku pada terik dan hujan. Demi mendapatkan sinarnya. Malang menjadi tempat dimana saya bisa menyirami dan membuktikan bahwa saya akan menjaganya. Saya tak rela, rumput-rumput liar tumbuh dalam taman kami.

Tapi saya harus meninggalkannya, barangkali untuk beberapa saat saja. Malam itu, Malang begitu indah, rinai hujan membasahi kota dingin itu, menambah suasana semakin gelap. Berat rasanya meninggalkan Malang. Mungkin bukan karena suasana kotanya yang membuatku tak rela meninggalkannya. Ada rasa yang susah aku tinggalkan. Ada kasih sayang. Ada cinta disana. Sampai akhirnya sebuah pesan singkat ke inbox hpku ”Sayang, tau gak! Kenapa waktu di Malang adik menangis dan meninggalkan kakak? Karena waktu itu adik sedih dan tak mau pisah dengan kakak lagi. Adik tinggalkan kakak karena adik tak sanggup melihat kakak berangkat. Sampai dikamar adik masih menangis karena teringat dengan kakak”. Bagiku Malang, terlalu indah untuk dikenang.

Comments

Popular posts from this blog

Pemamfaatan GIS dalam Dakwah Muhammadiyah

Dalam sebuah forum pengajian Ramadhan tahun 2010 yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah terlontar kegundahan banyak peserta. Apa pasalnya? Setiap periode, Muhammadiyah memprogramkan penyusunan peta dakwah, tapi tidak pernah bisa direalisasikan. Masalahnya bukan tidak bisa nyusun? Apalagi tidak punya sumberdaya. Problem utama saya kira ketidak jelasan fungsi manajemen dalam struktur PP Muhammadiyah yaitu, siapa yang bertugas dalam penyusunan peta dakwah itu. Di abad ini, dimana perkembangan teknologi yang sangat maju maka, mengandalkan peta dakwah konvensional sudah saatnya ditinggalkan. Salah satu teknologi pemetaan yang sangat efisien ialah bagaimana pemamfaatan sistem informasi geografis (SIG/GIS) dalam menyusun peta dakwah Muhammadiyah. Apa itu GIS dan kenapa Muhammadiyah harus memakai teknologi ini? GIS ialah sistem infomasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, informasinya tentang p...

Perubahan Sosial dan Dinamika Gerakan Mahasiswa

Pengantar Dalam sejarah perjalanan bangsa pasca kemerdekaan Indonesia, mahasiswa merupakan salah satu kekuatan pelopor di setiap perubahan. Tumbangnya Orde Lama tahun 1966, Peristiwa Lima Belas Januari (MALARI) tahun 1974, dan terakhir pada runtuhnya Orde baru tahun 1998 adalah tonggak sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia. Sepanjang itu pula mahasiswa telah berhasil mengambil peran yang signifikan dengan terus menggelorakan energi “perlawanan” dan bersikap kritis membela kebenaran dan keadilan. Keberadaan gerakan mahasiswa dalam konstelasi sosial politik di negeri ini tak bisa dipandang sebelah mata. Diakui atau tidak, keberadaan mereka menjadi salah satu kekuatan ekstraparlemen yang selalu dipertimbangkan oleh berbagai kelompok kepentingan (interest group) terutama pengambil kebijakan, yakni negara. Gerakan mahasiswa baik sebelum ataupun pasca tahun 1998 bagi saya tidak bisa dipisahkan dari ruang dan waktu dimana entitas mahasiswa itu hadir. Karena itu gerakan mahasiswa selalu ...

Strategi Pendampingan Kader IPM

Salah satu konsepsi penting yang dilahirkan dari Semiloka Kader tahun 2002 di Makassar ialah pendampingan. Konsep pendampingan dalam konstruksi semiloka kader Makassar merupakan satu bangunan dengan fasilitator. Dalam sistem perkaderan IPM disebut dengan pelatihan fasilitator dan pendampingan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia fasilitator diartikan sebagai orang yang menyediakan fasilitas. Dalam konteks pelatihan maka, fasilitator berfungsi melancarkan proses belajar, menyediakan informasi baru, dan memperkaya pengalaman peserta. Sementara pendampingan berarti menemani atau menyertai peserta dampingan dari dekat. Dalam konteks pemberdayaan pendampingan berarti pola dukungan. Bentuknya seperti dukungan personil, tenaga pendamping, relawan atau pihak lain yang memberikan penerangan, dukungan teknis, dan penyadaran. Sejak dirumuskan di Makassar tahun 2002 yang lalu, konsepsi pendampingan tidak pernah lagi dibicarakan. Padahal, konsepsi tersebut masih bersifat umum. Sehingga tidak bi...