Catatan Pemikiran dan Refleksi

Wednesday, December 30, 2009

Posted by dg situru' | Wednesday, December 30, 2009 | No comments

Semarak bendera merah putih, umbul-umbul dan berbagai macam spanduk menandai peringatan ke-63 tahun kemerdekaan nasional. Diberbagai penjuru negeri, anak-anak bangsa merayakannya. Artikulasi perayaan pun bermacam-macam. Ada yang menggelar lomba-lomba dan berbagai aktivitas lainnya.

Tapi pertanyaan yang cukup sederhana adalah sudahkan kita merdeka? Sementara disana disudut-sudut kampung masih saja anak negeri ini kelaparan, kekurangan gizi dan menderita penyakit. Sudahkan kita merdeka? Sementara kekayaan alam negeri kita masih dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing.


Sudahkan kita merdeka kawan! Kita belum merdeka. Disana, di desa-desa masih saja terjadi pemiskinan. Anak-anak negeri belum bisa mengekspresikan keagamaannya dengan bebas sebagai hak asasi dari Tuhannya. Mereka diburu. Mereka ditidas. Mereka seperti pelaku kriminal.

Kemerdekaan itu harus dimulai dari kemerdekaan batin, kemerdekaan fikiran. Karena kemerdekaan pada hakikatnya adalah kedaulatan. Kemerdekaan adalah kebebasan ekspressif. Kemerdekaan adalah jalan perubahan.

Kita masih belum merdeka kawan. Karena fikiran, batin dan hati kita masih dikurung dalam penjara-penjara semu dunia. Kita masih takut tidak dapat makan. Kita masih takut kehilangan jabatan. Jadi kawanku, kita ini belum merdeka.

0 komentar:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter