Catatan Pemikiran dan Refleksi

Wednesday, December 30, 2009

Posted by dg situru' | Wednesday, December 30, 2009 | No comments
Suasana kota gede malam itu tak seperti biasanya. Ada kerumunan anak-anak yang berbaris. Mereka seperti akan lomba gerak jalan saja. Namun dari penampilannya mereka sedang melakukan pawai takbiran. Suasana yang tak banyak lagi dilakukan oleh umumnya orang kota. Kota gede sendiri adalah kota lama, saat mataram Islam masih berjaya. Masyarakat kota gede pada umumnya hidup dari perniagaan. Malam itu bersama dengan dua orang teman. Kami nongkrong dipenjual sate, lapangan karang.

Sejak sore kami ngumpul di shoping book. Kebetulan suasana Jogja sudah amat sepi. Bingun juga hendak berkunjung kemana. Semua mungkin sudah mudik. Di shoping kami buka puasa dengan sebotol teh. "Alhamdulillah, puasaku cukup sebulan" ujar Deni.


Buka puasa sore itu menandai putaran akhir dari ramadhan. Sejurus lagi ia akan pergi membawa catatan amal dan kebaikan manusia menghadap sang khaliq. Mungkin catatan amalanku minus. Tak banyak yang bisa kulakukan di ramadhan ini. Tidak tadarrus, sholat malam jua ia, apalagi bersedekah. Aku melalui malam-malam ramadhan dengan nongkron di dunia maya. Berselancar sepuas-puasnya dengan aneka informasi dan pengetahuan. Semoga saja malaikat mencatatnya sebagai ibadah.

Sengaja memang aku makan sate kambing. Sebab waktu periksa ke teman. Ia seorang calon dokter. "Tensimu kurang Mul" ujarnya. Ia sarankan makan banyak vitamin temasuk makan sate kambing.

Sebagaimana biasa, maka malam 1 syawal diisi dengan takbiran. Jalan-jalan didekat keraton begitu ramai dengan anak-anak muda yang melakukan pawai. Aku tak mengerti juga maksud pawai itu. Selain sebagai syiar, barangkali merayakan kemerdekaan atas belenggu syetan. Entahlah.

Ramadhan tahun ini berlalu dengan manis. Ada suka dan duka. Semoga ibadah maksimal yang diperbuat melahirkan keimanan. Selamat jalan ramadhan.

0 komentar:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter