Catatan Pemikiran dan Refleksi

Wednesday, December 30, 2009

Posted by dg situru' | Wednesday, December 30, 2009 | No comments
1 Syawal biasanya jadi persoalan bagi umat Islam di Indonesia. Kali ini, baik Muhammadiyah dan mayoritas umat Islam menetapkan 1 Syawal bertepatan dengan 1 Oktober 2008. Sebenarnya tidak terlalu pentinglah itu. Substansinya adalah sholat Id.

Malam tanggal satu, aku agak telat tidur. Seperti biasanya, jam 02 dinihari. Sementara aku tidur si Muzakir belum tidur. Ia masih menikmati film Vietnam di salah satu channel TV. Sampai ia tak bisa tidur, ceritanya. Benar saja, sewaktu di alun-alun kuperhatikan ia nampak tertidur memang waktu takbiran. Kebetulan pagi itu aku sholat idul fitri di alun-alun utara.


Di alun-alun, bertindak sebagai khatib dan imam ialah Prof Muhammad Chirzin, adik kandung M. Habib Chirzin - mantan komisioner KOMNAS HAM - sebagai profesor bidang tafsir, pak Muhammad begitu fasih menyampaikan khutbahnya. Ia mengulas seputar puasa, idul fitri dan ancaman ketahanan pangan.

Usai sholat id, kembali ke kantor untuk ganti pakaian dan sebagainya. Rencananya ke rumahnya Irvan. Ku dengar disana ada coto makassar. Dengan motor kami ke arah Kasihan, Bantul. Setelah bertanya beberapa kali akhirnya sampai juga di rumahnya Irvan.

Benar adanya, di lantai sudah dihidangkan coto, ketupat, dan perangkat software lainnya. Karena memang agak lapar, aku tidak menunggu instruksi lagi, langsung ku sobek ketupatnya. Sebab sebelum sholat id, aku tidak makan apa pun walau di sunahkan. Ya mau makan apa, memang gak ada sesuatu di kantor.

Pulang dari rumahnya Irvan, motor kuarahkan ke PP Muhammadiyah. Jam 10 rencana akan dilaksanakan silaturahmi antar warga persyarikatan. Biasanya banyak orang yang hadir. Mulai dari pengurus sampai anggota biasa. Tidak beberapa lama duduk dikursi, pak Amin datang, lalu beberapa saat kemudian, juga Buya Syafii. Pembawa acara mempersilahkan anak-anak SMP Muhammadiyah untuk menghibur hadirin sambil menunggu Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dari Jakarta.

Acara syawalan ini intinya adalah silaturrahmi. Pidato disampaikan oleh Pak Din, Pak Amin dan Buya Syafii. Diakhiri dengan santap siang bersama dan bersalam-salaman sembari bermaaf-maafan.

0 komentar:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter