Skip to main content

Idul Fitri dan Syawalan

1 Syawal biasanya jadi persoalan bagi umat Islam di Indonesia. Kali ini, baik Muhammadiyah dan mayoritas umat Islam menetapkan 1 Syawal bertepatan dengan 1 Oktober 2008. Sebenarnya tidak terlalu pentinglah itu. Substansinya adalah sholat Id.

Malam tanggal satu, aku agak telat tidur. Seperti biasanya, jam 02 dinihari. Sementara aku tidur si Muzakir belum tidur. Ia masih menikmati film Vietnam di salah satu channel TV. Sampai ia tak bisa tidur, ceritanya. Benar saja, sewaktu di alun-alun kuperhatikan ia nampak tertidur memang waktu takbiran. Kebetulan pagi itu aku sholat idul fitri di alun-alun utara.


Di alun-alun, bertindak sebagai khatib dan imam ialah Prof Muhammad Chirzin, adik kandung M. Habib Chirzin - mantan komisioner KOMNAS HAM - sebagai profesor bidang tafsir, pak Muhammad begitu fasih menyampaikan khutbahnya. Ia mengulas seputar puasa, idul fitri dan ancaman ketahanan pangan.

Usai sholat id, kembali ke kantor untuk ganti pakaian dan sebagainya. Rencananya ke rumahnya Irvan. Ku dengar disana ada coto makassar. Dengan motor kami ke arah Kasihan, Bantul. Setelah bertanya beberapa kali akhirnya sampai juga di rumahnya Irvan.

Benar adanya, di lantai sudah dihidangkan coto, ketupat, dan perangkat software lainnya. Karena memang agak lapar, aku tidak menunggu instruksi lagi, langsung ku sobek ketupatnya. Sebab sebelum sholat id, aku tidak makan apa pun walau di sunahkan. Ya mau makan apa, memang gak ada sesuatu di kantor.

Pulang dari rumahnya Irvan, motor kuarahkan ke PP Muhammadiyah. Jam 10 rencana akan dilaksanakan silaturahmi antar warga persyarikatan. Biasanya banyak orang yang hadir. Mulai dari pengurus sampai anggota biasa. Tidak beberapa lama duduk dikursi, pak Amin datang, lalu beberapa saat kemudian, juga Buya Syafii. Pembawa acara mempersilahkan anak-anak SMP Muhammadiyah untuk menghibur hadirin sambil menunggu Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dari Jakarta.

Acara syawalan ini intinya adalah silaturrahmi. Pidato disampaikan oleh Pak Din, Pak Amin dan Buya Syafii. Diakhiri dengan santap siang bersama dan bersalam-salaman sembari bermaaf-maafan.

Comments

Popular posts from this blog

Pemamfaatan GIS dalam Dakwah Muhammadiyah

Dalam sebuah forum pengajian Ramadhan tahun 2010 yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah terlontar kegundahan banyak peserta. Apa pasalnya? Setiap periode, Muhammadiyah memprogramkan penyusunan peta dakwah, tapi tidak pernah bisa direalisasikan. Masalahnya bukan tidak bisa nyusun? Apalagi tidak punya sumberdaya. Problem utama saya kira ketidak jelasan fungsi manajemen dalam struktur PP Muhammadiyah yaitu, siapa yang bertugas dalam penyusunan peta dakwah itu. Di abad ini, dimana perkembangan teknologi yang sangat maju maka, mengandalkan peta dakwah konvensional sudah saatnya ditinggalkan. Salah satu teknologi pemetaan yang sangat efisien ialah bagaimana pemamfaatan sistem informasi geografis (SIG/GIS) dalam menyusun peta dakwah Muhammadiyah. Apa itu GIS dan kenapa Muhammadiyah harus memakai teknologi ini? GIS ialah sistem infomasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, informasinya tentang p...

Perubahan Sosial dan Dinamika Gerakan Mahasiswa

Pengantar Dalam sejarah perjalanan bangsa pasca kemerdekaan Indonesia, mahasiswa merupakan salah satu kekuatan pelopor di setiap perubahan. Tumbangnya Orde Lama tahun 1966, Peristiwa Lima Belas Januari (MALARI) tahun 1974, dan terakhir pada runtuhnya Orde baru tahun 1998 adalah tonggak sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia. Sepanjang itu pula mahasiswa telah berhasil mengambil peran yang signifikan dengan terus menggelorakan energi “perlawanan” dan bersikap kritis membela kebenaran dan keadilan. Keberadaan gerakan mahasiswa dalam konstelasi sosial politik di negeri ini tak bisa dipandang sebelah mata. Diakui atau tidak, keberadaan mereka menjadi salah satu kekuatan ekstraparlemen yang selalu dipertimbangkan oleh berbagai kelompok kepentingan (interest group) terutama pengambil kebijakan, yakni negara. Gerakan mahasiswa baik sebelum ataupun pasca tahun 1998 bagi saya tidak bisa dipisahkan dari ruang dan waktu dimana entitas mahasiswa itu hadir. Karena itu gerakan mahasiswa selalu ...

Strategi Pendampingan Kader IPM

Salah satu konsepsi penting yang dilahirkan dari Semiloka Kader tahun 2002 di Makassar ialah pendampingan. Konsep pendampingan dalam konstruksi semiloka kader Makassar merupakan satu bangunan dengan fasilitator. Dalam sistem perkaderan IPM disebut dengan pelatihan fasilitator dan pendampingan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia fasilitator diartikan sebagai orang yang menyediakan fasilitas. Dalam konteks pelatihan maka, fasilitator berfungsi melancarkan proses belajar, menyediakan informasi baru, dan memperkaya pengalaman peserta. Sementara pendampingan berarti menemani atau menyertai peserta dampingan dari dekat. Dalam konteks pemberdayaan pendampingan berarti pola dukungan. Bentuknya seperti dukungan personil, tenaga pendamping, relawan atau pihak lain yang memberikan penerangan, dukungan teknis, dan penyadaran. Sejak dirumuskan di Makassar tahun 2002 yang lalu, konsepsi pendampingan tidak pernah lagi dibicarakan. Padahal, konsepsi tersebut masih bersifat umum. Sehingga tidak bi...